Kemenangan yang diiringi selebrasi jenaka, yang teroganisir dengan baik telah menegaskan eksistensi popularitas pembalap motor terhebat sepanjang masa ini, Valentino Rossi. Dengan antusias pendukung dibalik kritik yang berseru lantang terhadapnya, Rossi adalah kepribadian terbesar yang pernah ada, yang pernah menghiasi dunia balap motor. Hal yang menandai ketenarannya antara lain adalah selebrasi kemenangannya yang unik di mana Rossi selalu menjadi pemeran utamanya.
Dari 105 kemenangannya di arena Grand Prix, diambil 10 selebrasi terbaik dari The Doctor.
Simfoni Biola, Donington Park, 2005
Di Sirkuit Donington Park, 2005, hujan deras membasahi sirkuit ini, meninggalkan trek yang penuh dengan genangan air. Valentino Rossi melesat ke depan tak sulit baginya meski start dengan buruk.
Selebrasi di garis finish adalah sebuah komentar dari waktu lapnya yang terbaik : “Saya pikir hal tersebut ibaratkan simfoni biola- sempurna. Jadi saya memutuskan bahwa jika saya menang maka saya akan melakukan selebrasi ini di garis finish!”
Malaikat Penjaga, Rio, 1999
Karir Valentino Rossi, polanya sedikit aneh, ia butuh satu tahun
membiasakan diri dengan motor baru, dan tahun berikutnya ia bisa menjadi
juara
. Hal yang sama terjadi pada tahun 1999 dimana ketika pada tahun 1998
ia finish di posisi ke-2 sedangkan tahun berikutnya ia berhasil menjadi
juara 250cc. Di GP Rio de Janiero, Rossi berterima kasih kepada
Malaikat Penjaganya dengan memberikannya tumpangan hingga menuju
paddock.
Kerendahan Hati, Le Mans, 2008
Begitupun halnya sewaktu Rossi melewati rekor Mike The Bike’ Hailwood sebanyak 76 kemenangan, ia membawa pesan tanda bertuliskan ‘Sorry Mike’ untuk menghormati almarhum Mike Hailwood.
Kemunculan Osvaldo, Catalunya, 1998
Ternyata semua hanya lelucon dan Osvaldo pun menampakkan kehadirannya sewaktu di Catalunya, 1998 berboncengan dengan Valentino Rossi yang meraih kemenangan di sana.
Strike, Jerez, 2008
Karena Rossi harus kehilangan gelar juaranya tahun 2006, Valentino Rossi menandai era 800cc dengan kemenangan di Jerez. Ia merayakannya dengan cara bermain bowling di Jerez dengan anggota Tribu berpakaian sebagai pin raksasa.
Pada tahun 2007 Rossi gagal lagi meraih gelar juara, dan berada di posisi tiga kejuaraan dunia setelah ia mengalami kesulitan dengan ban Michelin sehingga ia pun pindah ke ban Bridgestone dan tahun 2008 ia kembali menuai sukses.
Manusia Yang Dikutuk, Brno, 2003
Kasih sayang media Italia selalu berubah-ubah terhadap Valentino Rossi, ketika ia menang, mereka memujanya melebihi Paus. Tapi ketika ia harus berjuang susah payah, mereka mengecilkan hati The Doctor dan menyalahkannya.
Di Brno tahun 2003, Rossi itu menyampaikan pernyataan tersebut dengan melakukan selebrasi, dimana dijelaskan bahwa setiap orang mengharapkan dirinya untuk finish pertama di setiap race, ia adalah manusia yang dikutuk untuk menang.
Cleaning Service, Sepang, 2004
Setelah insiden swept-gate di Qatar, Valentino Rossi menarik ultimatum bahwa Sete bukan temannya lagi, tapi yang lebih mengerikan bagi pembalap Spanyol tersebut adalah ucapan voodoo Valentino Rossi yang mengatakan ia tidak akan memenangkan race lagi.
Setelah menang di Sepang, 2004, Valentino Rossi melakukan aksi ‘La Rapida’ cleaning service. Mungkin ini adalah aksi sapu aspal terbaik yang pernah ada
Membeli Tiket Untuk Melaju 200 mph, Mugello, 2002
Di Mugello, salah satu trek yang memiliki trek lurus terpanjang, Valentino Rossi harus menepi dan polisi mengeluarkan surat tilang untuknya.
Pacar Baru, Welkom, 2004
Putaran pertama kejuaraan MotoGP di Welkom itu menjadi hari yang bersejarah bagi Valentino Rossi karena merupakan debutnya dengan Yamaha setelah pindah dari Honda. Balapan sebanyak 28 lap pertempuran antara sesama Italia, Rossi dan Biaggi. Rossi berhasil meraih kemenangan di sini.
Suatu perayaan yang menguras emosi bagi Rossi, tidak jenaka seperti biasa, hanya moment kasih sayang antara manusia dan mesin. Rossi yang sedang bergembira menepi di tepi trek dan dengan penuh kasih sayang menciumi M1 nya yang cantik. Lalu dia duduk di samping motornya dan berdiam sesaat dengan pasangan barunya. Tampak seperti ia ingin menangis namun rupanya ia tertawa karena keberaniannya ia berhasil menang.
Buang Air Kecil, Jerez, 1999
Selebrasi ini menduduki posisi teratas dari selebrasi Valentino Rossi sewaktu ia di kelas 250, 1999. Rossi dengan kegembiraan sangat melompat pagar untuk buang air kecil secara dadakan di toilet marshal setelah menang di sirkuit Jerez ini. 10 tahun kemudian Rossi pun melakukan hal yang sama.
0 Komentar:
Post a Comment